KEARIFAN LOKAL SEJARAH KAIBON BANTEN LAMA


Nama             : I’anahtul Wafa
Kelas              : 3A ( PGSD )
Mata Kuliya   : Fifsafat
Tentang          : Kearifan lokal ( Artikel )

Ada Apa Dengan Kaibon?




Apasih kaibon itu dan bagaimana disini saya akan menceritakan apa kaibon itu dan ada apa dengan kaibon?? kaibon adalah kraton yang bangunannya berada di banten banyak meninggalkan bangunan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi, yang dimiliki oleh penduduk  banten, kraton yang terletak di kawasan banten lama kampung kroya kelurahan kasunyatan kecamatan kasemen karena kraton kaibon menjasi salah satu bangunan cagar budaya provinsi banten yang menyimpan kejayaan kerajaan banten lam, Dibangun pada tahun 1815, keraton ini menjadi keraton kedua di Banten setelah Keraton Surosowan. Berbeda dengan Keraton Surosowan, sebagai pusat pemerintahan, Keraton Kaibon dibangun sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah. Hal ini dikarenakan Sultan Syafiuddin sebagai Sultan Banten ke 21 saat itu usianya masih 5 tahun. Nama Kaibon sendiri Nama Kaibon sendiri dipastikan diambil dari kata keibuan yang memiliki arti bersifat seperti ibu yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Keraton Kaibon dibangun menghadap barat dengan kanal dibagian depannya. Kanal ini berfungsi sebagai media transportasi untuk menuju ke Keraton Surosowan yang letaknya berada di bagian utara
Dibagian depan keraton dibatasi dengan gerbang yang memiliki 5 pintu. Arti angka lima ini mengikuti jumlah shalat dalam satu hari yang dilakukan umat muslim. Gerbang yang bergaya Jawa dan Bali ini memiliki ketinggian 2 meter dengan bentuk Candi Bentar sebagai motifnya. Gerbang ini disebut juga dengan sebutan gerbang bersayap. Pada satu gerbang terdapat pintu padu raksa yang menghubungkan bagian depan dengan ruang utama keraton. Ruang Utama keraton ini tidak lain adalah kamar tidur Ratu Asiyah itu sendiri. Dibangun dengan menjorok ke tanah, kamar tidur Sang Ratu dilengkapi dengan teknologi pendingin ruangan. Ini bisa terlihat dari lubang yang terdapat dalam ruangan. Lubang tersebut dahulu dapat di isi air untuk memberikan efek sejuk pada isi dalam ruangan.
      Keraton yang berdiri di tanah seluas mencapai 4 hektar ini, dibangun menggunakan batu bata yang terbuat dari pasir dan kapur. Walaupun telah hancur, beberapa reruntuhan di keraton ini masih terlihat pondasi dan pilar-pilar yang utuh.Salah satu yang terlihat jelas adalah bangunan yang menyerupai masjid. Bangunan masjid ini berada di sisi kanan gerbang. Selain pilar yang masih utuh, di dalam bangunan tersebut juga terdapat mimbar yang berfungsi sebagai tempat berdirinya khotib.
Tahun 1832 Keraton Kaibon dihancurkan oleh pihak Belanda yang dipimpin oleh Gubernur VOC saat itu. Penyerangan dilakukan karena Sultan Syaifudin menolak dengan keras permintaan sang jendral untuk meneruskan pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan. Bahkan salah satu utusan jendral yang dibunuh sultan hingga kepalanya dipenggal kemudian dikembalikan kepada jendral. Marah besar  jendral VOC tersebut menghancurkan keraton Kaibon hingga meninggalkan puing-puing yang tersisa saat ini. Bangunan-bangunan tua yang berada di istana kaibon yang sudah tidak tersusun dengan rapih sehingga tidak tahu itu adalah bentuk bangunan apa pada masa itu. Hanya beberapa saja sisa-sisa bangunan yang masih berdiri kokoh dan utuh yaitu gerbang utama dan sebuah pintu berukuran besar yang dibagian atasnya masih bisa dilihat secara utuh di kawasan istana kaibon serta gerbang bersayap yang masih bisa dinikmati di lokasi yang menjadi peninggalan sejarah dari Kesultanan Banten.
        Bangunan-bangunan yang berada di kawasan istana kaibon tersebut memiliki arsitektur yang menarik dan dibentuk/dibangun dengan menggunakan bahan bangunan yang berbeda dengan masa kini, dilihat dari segi bangunan tembok yang menggunakan batu karang, batu bata yang berukuran jauh lebih besar dibandingkan dengan batu bata masa kini, serta lantai-lantai yang berada di kawasan sejarah istana kaibon ini pun berbeda dengan masa kini, lantai pada masa lalu identik berwarna coklat dan tebal yang dibuat menggunakan tanah merah dimasanya.
Sekarang kraton kaibon hanya tinggal sejarah di Keraton Kaibon, pada saat ini bnyak pengunjung yang mengunjungi kraton kaibon bahkan masih sangat ramai mengunjungi kraton kaibon. Pengunjung masih bisa melihat pintu Paduraksa, benteng yang masih mengelilingi kompleks Keraton meskipun tidak utuh semua, dan tangga-tangga menuju bangunan masih kokoh berdiri yang melukiskan kemegahan keraton pada masa itu. Kelebihan Keraton Kaibon dan keraton-keraton peninggalan Banten Lama, adanya saluran air yang mengelilingi kompleks keraton. Saluran tersebut dibangun di bawah bangunan dengan tujuan sebagai pendingin ruangan dan bangunan, mengingat kondisi cuaca di wilayah Banten tergolong panas. pengunjung lebih suka mendatangi kraton kaibon pada sore hari karna sore hari adalah cuaca yang sangat menyenangkan dan banyak para pengunjung mengabadikan bersama keluarga, teman dan ada pula yang mengabadikan moment bahagia yaitu prawed mereka di dalam kraton kaibon karna.  sangat mudah mengunjungi kraton kaibon hanya dengan membayar parker apabila anda memakai kendaraan beroda dua yaitu hanya dengan dua ribu rupiah.








0 Komentar untuk "KEARIFAN LOKAL SEJARAH KAIBON BANTEN LAMA "

Back To Top