Mitos menikah pada bulan suro
Orang jawa kebanyakan menganggap
bulan Muharram adalah bulan yang paling dilarang untuk mengadakan acara yang
bersifat sakral, seperti pernikahan, sunatan dan lain sebagainya. Mereka
menganggap, orang yang melanggar mitos ini akan tertimpa sial. Bahkan ada yang
mendefiniskan, orang yang menikah di bulan suro maka salah satu akan mati. Ini adalah
mitos yang bertolak belakang dengan dasar agama Islam yang mereka anut.
Menikah di bulan suro secara islam, bulan ini adalah bulan yang sangat mulia. Ada
dua hal mengapa bulan pertama dalam kalender Hijriyah ini dimuliakan. Pertama,
karena disandarkannya nama bulan ini kepada Allah (syahrullah). Kedua, karena
bulan ini termasuk salah satu dari keempat bulan yang termasuk dalam Asyhurul
Hurum (bulan-bulan mulia). Keempat bulan mulia ini ada yang berurutan (sard),
yaitu: Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharram sedang yang satu sendirian ( fard)
yaitu: Rajab.
Keberadaan Muharram hendaknya
dimanfaatkan untuk melakukan aktifitas kebaikan, contohnya: Puasa, sedekah dan
menyantuni anak yatim. Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
Rasulullah SAW bersabda: “ Jika kamu berpuasa sebulan setelah
Ramadhan, maka berpuasalah pada bulan Muharram, karena Muharram adalah
Syahrullah. Dan pada bulan ini terdapat sebuah hari dimana Allah telah menerima
taubat dari kaum yang lain.” Maka
dari itu sobat CS-Pe yang dimuliakan Allah, janganlah menganggap mitos orang
jawa itu benar seutuhnya.
Tinjau dahulu landasan-landasan
yang menjadi acuan terciptanya mitos tersebut. Pertama tinjau dulu dari segi
agama, apakah menurut agama yang kita anut sesuai dengan mitos tersebut. Untuk
masalah akibat yang ditimbulkan melanggar mitos tersebut, semuanya mutlak
kehendak Sang ILAHI. Orang yang tidak melanggarpun bisa saja tertimpa sial.
Jadi serahkan semua kepada Allah Yang Maha Bijaksana.
Tag :
info guru
0 Komentar untuk "Ada apa pada nulan SURO.?? dan mitos menikah pada bulan SURO !"