Proses Morfofonemik

PROSES MORFOFONEMIK


A. Pengertian morfofonemik
    Morfofonemik adalah cabang linguistik yang mempelajari perubahan bunyi diakibatkan adanya pengelompokkan morfem. Berikut pendapat dari beberpa para ahli mengenai morfofonemik;
a.    Nelson francis (1958) menyatakan bahwa morfofonemik mempelajari variasi-variasi yang tampak pada struktur fonemik alomorf-alomorf sebagai akibat pengelompokkan menjadi kata.
b.    Samsuri (1982:28) bahwa morfofonemik merupakan studi tentang perubahan-perubahan fonem yang disebabkan hubungan dua morfem atau lebih serta pemberian tanda-tandanya.
c.    Ramlan, morfofonemik sebagai perubahan-perubahan fonem yang timbul sebagai akibat pertemuan morfem dengan morfem lain.

B. Proses morfofonemik

Morfofonemik bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu:
1.    Penghilangan bunyi
2.    Penambahan bunyi
3.    Perubahan bunyi
4.    Perubahan dan penambahan bunyi
5.    Perubahan dan penghilangan bunyi
6.    Pelomcatan bunyi

    Ada beberapa proses morfofonemik dilihat dari sifat pembentukannya. . Proses tersebut adalah proses yang secara otomatis dan proses yang tidak otomatis. Menurut Harimurti Kridalaksana, proses morfofonemik terjadi atas 10 yaitu:
1. Pemunculan fonem
2. Pengekalan fonem
3. Pemunculan dan pengekanan fonem
4. Pergeseran fonem
5. Perubahan dan pergeseran fonem
6. Pelepasan fonem
7. Peluluhan fonem
8. Penyisipan fonem secara historis
9. Pemunculan fonem berdasarkan poka asing
10. Variasi fonem bahasa sumber

Sedangkan Ramlan membagi proses morfofonemik menjadi tiga macam yaitu:
1.    Proses perubahan fonem

    Proses perubahan fonem, misalnya terjadi sebagai akibat pertemuan morfem meN- dan peN- dengan bentuk dasarnya.fonem /m/ pada kedua morfem tersebut berubah menjadi /m, n, ny, ng/ sehingga morfem meN-  berubah menjadi mem-, men-, meny-, dan meng- sementara morfem peN- berubah menjadi pem-, pen-, peny-, peng-. Perubahan-perubahan tersebut tergantumg pada kondisi bentuk dasar yang mengikutinya. Kaidah-kaidah perubahannya dapat berikhtisar sebagai berikut:
a.    Fonem /N/ pada morfem meN- dan peN- berubah menjadi /m/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan fonem /p, b, f/.
Misalnya:    meN- + paksa: memaksa
        peN- + periksa: memeriksa
        meN- + batik: membatik
        peN- + buru: pemburu
        meN- + fitnah: memfitnah
        peN- + fitnah: pemfitnah

b.    Fonem /N/ pada meN- dan peN- berubah menjadi fonem /n/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan fonem /t, d, s/. fonem /s/ di sini hanya khusus bagi beberapa bentuk dasar yang berasal dari bahasa asing yang masih mempertahankan keasingannya.
Misalnya:    meN- + tulis: menulis
        meN- + duga: menduga
        maN- + sukseskan: mensukseskan
        peN- + tulis: penulis
        peN- + datang: pendatang
        peN- + support: pensupport

c.    Fonem /N/ pada morfem meN- dan peN- berubah menjadi // apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan fonem /s/ dalam penulisannya tidak dihadirkan, tetapi hanya hadir apabila diucapkan.
Misalnya:    maN- + sapu: menyapu
        peN- +  cukur: pencukur

d.    Fonem /N/ pada meN- dan peN- berubah menjadi /y/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan fonem /k, g, x, h, dan vocal/.
Misalnya:    meN- + kacau: mengacau
        meN- + gertak: menggertak
        meN- + hisap: menhisap
        peN- + urus: pengurus

Pada kata mengebom, mengecat, mengelas, juga terdapat proses moefofonemik yang berupa perubahan, yaitu fonem /N/ menjadi /Y/.

2.    Proses penambahan fonem

    Proses penambahan fonem terjadi akibat pertemuan morfem meN- dan peN- dengan bentuk dasarnya yang terdiri dari satu suku. Fonem penambahnya adalah /?/, sehingga meN- berubah menjadi menge- dan peN- berubah menjadi penge-.
Misalnya:    meN- + bom: mengebom
        meN- + las: mengelas
        meN- + bur: mengebur
        peN- + bom: pengebom
        peN- + las: pengelas
        peN- + bur: pengebur



3.    Proses hilangnya fonem

    Proses hilangnya fonem /N/ pada meN- dan peN- terjadi sebagai akibat pertemuan morfem meN- dan peN- dengan bentuk dasar yang berawal dengan fonem /l, r, y, w, dan nasal/.
Misalnya:    meN- + lerai: melerai
        meN- + ramalkan: meramalkan
        meN- + yakinkan: meyakinkan
        meN- + wakili: mewakili
        meN- + nyanyi: menyanyi
        peN- + lerai: pelerai
        peN- + ramal: peramal
        peN- + warna: pewarna
        peN- + nyanyi: penyanyi

    Fonem /r/ pada morfem ber-, per-, dan ter- hilang sebagai akibat pertemuan morfem-morfem itu berawal dengan fonem /r/ dan bentuk dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /r/.
Misalnya:    ber- + rapat: berapat
        ber- + kerja: bekerja
        ber- + serta: beserta
        per- + ragakan: peragakan
        ter- + rasa: terasa

    Fonem-fonem /p, t, s, k/ pada awal morfem hilang sebagai akibat pertemuan morfem men- dan pen- dengan bentuk dasar yang berawal dengan fonem-fonem itu.
Misalnya:    meN- + paksa: memaksa
        meN- + tulis: menulis
        meN- + sapu: menyapu
        meN- + karang: mengarang
        peN- + paksa: pemaksa
        peN- + tulis: penulis
        peN- + sapu: penyapu
    Pada kata memperagakan dan mentertawakan fonem /p/ dan /t/ yang merupakan fonem awal bentuk dasar kata itu tidak hilang karena fonem-fonem itu merupakan fonem awal afiks, yaitu per- dan ter-. Demikian juga pada kata-kata menterjemahkan, mensupplay, mengkoordinir, penterjemah, pensurvey, fonem-fonem / t, s, k/ yang merupakan fonem awal bentuk dasar kata itu berasal dari bahasa asing yang masih mempertahankan keasingannya


Tag : info guru
0 Komentar untuk "Proses Morfofonemik"

Back To Top