Oleh : Insan Akbar Hakiki
Jurusan Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu
Pendidikan. Universitas Negeri Semarang
ABSTRAK
Pengangguran adalah
sebuah kondisi dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Di negara berkembang pengangguran adalah masalah yang masih
membelenggu. Termasuk Negara kita Indonesia. Banyak orang-orang yang menjadi
pengangguran dikarenakan kurangnya
lapangan pekerjaan dan kurangnya bekal ilmu yang mereka miliki. Minimnya ilmu
yang mereka miliki membuat sumber daya manusia yang ada menjadi kurang
berkualitas, sedangkan perusahaan perusahaan besar membutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas tentunya. Masalah pengangguran tersebut tidak bisa
kita anggap sepele karena dapat membawa dampak negatif yang sangat beragam.
Seperti contoh maraknya tindakan kriminal. Peran pemerintah dalam hal ini
sangat di perlukan. Untuk mengatasi pengangguran yang semakin lama semakin
bertambah banyak.
Kata Kunci :
pengangguran, dampak negatif, ekonomi pembangunan
Pendahuluan
Pengangguran
adalah sebuah istilah untuk orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaansama
sekali, sedang mencari pekerjaan, atau orang yang bekerja selama kurang dari
dua hari selama seminggu. Pengangguran terjadi karena jumlah angkatan kerja
lebih banyak dari pada jumlah lapangan kerja yang tersedia. Masalah
pengangguran umumnya terjadi pada negara-negara berkembang, seperti negara kita
Indonesia. Dalam pembangunan ekonomi masalah pengangguran merupakan masalah
yang sangat rumit, karena jika pengangguran meningkat maka kualitas sumber daya
manusia akan menurun dan jika sumber daya manusia menurun maka pendapatan
perkapital juga akan menurun, sehingga akan mempengaruhi perekonomian Indonesia
itu sendiri. Jika dibiarkan terus-menerus maka masalah tersebut akan menjadi
lebih serius. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini.
Jika
pemerintah tidak bertindak cepat maka akan terjadi dampak negatif yang saat ini
sudah mulai terlihat, seperti banyaknya anak jalanan, tindakan-tindakan
kriminal yang semakin lama-semakin banyak dan semakin brutal, penjualan manusia
ke negara-negara lain. Jika keadaan ini terus dibiarkan maka tidak dapat kita
pungkiri lagi dampak-dampak tersebut akan menjadi lebih serius lagi.
Dalam
meningkatkan ekonomi pembangunan pemerintah harus meningkatkan pendapatan
perkapital, tetapi saat ini pendapatan perkapital negara kita masih bisa
dibilang rendah. Rendahnya pendapatan perkapital tersebut dikarenakan banyaknya
pengangguran yang terjadi. Untuk itu pemeritah harus melakukan perbaikan.
Yang
dimagsud dengan perbaikan itu sendiri adalah Peningkatan jumlah ketenagakerjaan
yang bekerja dan menurunnya jumlah pengangguran. Seperti contoh pada taun 2010
jumlah angkatan kerja yang semula 116 juta naik menjadi 118,26 juta
dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2009.
Sebenarnya
tingkat
pengangguran dapat dihitung
dengan cara membandingkan
jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang
buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu
tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial
sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang
adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia,
dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang. (lihat pada id.wikipedia.org)
Pengertian
Pengangguran
Kita sering mendengar kata
pengangguran, tapi apakah kita tau apa itu arti pengangguran yang sebenarnya?
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu
menyerapnya.
Seperti halnya hal-hal
lain pengangguran juga di golongkan menjadi beberapa jenis seperti : a) Pengangguran Ketidakcakapan Pengangguran
ketidak cakapan adalah pengangguran yang
terjadi karena seseorang mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga dalam
dunia perusahaan mereka sulit untuk diterima menjadi pekerja/karyawan, b) Pengangguran tak kentara atau pengangguran
terselubung (disguised unemployment/invisible unemployment) adalah
pengangguran yang terjadi apabila para pekerja telah menggunakan waktu kerjanya
secara penuh dalam suatu pekerjaan, tetapi dapat ditarik ke sektor lain
tanpa mengurangi outputnya, c)
Pengangguran kentara atau pengangguran
terbuka (visible unemployment) adalah pengangguran yang timbul
karena kurangnya kesempatan kerja atau tidak adanya lapangan pekerjaan. (lihat
pada ssbelajar.blogspot.com)
Banyak
hal yang menyebabkan banyaknya pengangguran di negara ini, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
mencatat bahwa jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia per 31 Mei
berjumlah 45.981 jiwa. Jumlah TKA tertinggi menurut propinsi berada di Propinsi
DKI Jakarta, sejumlah 28.663 jiwa .TKA dengan jumlah tertinggi berasal dari RRC
sejumlah 8.620 jiwa dan diikuti TKA Jepang sejumlah 5.295 jiwa (Kementrian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2010). Survey yang dilakukan Bank Indonesia
terhadap TKA menunjukkan lbahwa banyak TKA tersebut yang mendapat gaji dan
fasilitas lebih baik daripada tenaga kerja lokal (lihat Yudanto, 2009).
Dari
hasil survey terhadap 365 orang TKA, didapatkan hasil bahwa persentase TKA yang
mendapat gaji lebih dari Rp. 25 juta sampai Rp. 50 juta dengan pendidikan
setingkat SMA adalah sebesar 20% dari responden lulusan SMA, tingkat pendidikan
setingkat S1 sebesar 15% dari responden lulusan S1, serta TKA dengan tingkat
pendidikan setingkat S2 dan S3 sebesar 20% dari responden lulusan S2 dan S3.
Dari sisi industri, terdapat permasalahan berupa pemenuhan kebutuhan tenaga
kerja. tenaga kerja atau karyawan merupakan hal vital bagi industri.
Jika
industri kekurangan tenaga kerja, maka dampaknya akan sangat besar.
Permasalahan yang biasanya terjadi adalah, kebutuhan tenaga kerja tidak
terpenuhi dalam. Seperti diketahui, biaya untuk merekrut tenaga kerja baru
cukup tinggi (Willette, 2010). Biaya dalam hal ini bisa juga diartikan dalam
kerugian yang akan dialami industri. Biaya tersebut, antara lain : a) Beban
kerja. Ketika ada karyawan yang mengundurkan diri, maka akan ada pekerjaan
karyawan tersebut yang ditinggalkan dan harus ditangani oleh karyawan yang
lain. Karyawan yang mendapatkan pekerjaan tambahan pastinya akan menuntut
tambahan insentif. Insentif bisa berupa insentif lembur atau insentif tambahan
pekerjaan. Hal ini membut perusahaan harus meneluarkan 2 kali gaji dan hal tersebut
cukup merugikan, b) Tidak efisien waktu. Untuk melakukan seleksi karyawan baru,
dibutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini akan membuat tidak efisien terhadap
waktu. Waktu tersebut seharusnya bisa dialokasikan untuk sesuatu yang lebih
produktif, c) Biaya iklan lowongan. Untuk mengiklankan informasi lowongan
pekerjaan, dapat dilakukan melalui internet, pamflet, email, radio, televisi,
koran, atau media lainnya.Untuk melakukannya, membutuhkan biaya yang cukup
tinggi dan hal tersebut membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya yang
tinggi, d) Hilangnya produktivitas. Jika ada karyawan yang mengundurkan diri,
meninggalkan pekerjaan yang belum terselesaikan. Hal ini dapat mengurangi
produktivitas kerja individu dan perusahaan, e) Biaya pewawancara pelamar. Untuk
melakukan wawancara, perusahaan harus membayar pewawancara. Biaya untuk
membayar pewawancara tidak murah. Jika perusahaan melakukan ini berkali-kali,
maka biayanya akan semakin tinggi.(lihat heavenoflight.blogspot.com)
Ada
beberapa sebab langsung terjadinya pengangguran besar-besaran di Indonesia
yaitu : 1) Pemutusan Hubungan Kerja, 2) kelangkaan lapangan kerja, 3)
Pemulangan TKI ke Indonesia, 4) Rasionalisasi kariawan. Selain itu pengangguran pada umumnya
disebabkan karena tidak seimbangnya antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang tersedia.
Pada tanggal 17 0ktober kemarin, komunitas Global baru
saja merayakan hari anti kemiskinan sedunia. Tetapi di negeri ini masalah
kemiskinan bukanlah hal yang luar biasa. Sejak jaman nenek moyang kita predikat
negara miskin masih saja melekat pada negeri ini. Keadaan ini sangat berbanding
terbalik dengan kekayaan alam yang kita miliki. Mungkin karena negara kita
terlalu kaya akan sumber daya alam yang melimpah menyebabkan ara investor asing
kian berdatangan, kedatangan investor asing bukan malah membawa kebaikan malah
justru membuat pengangguran semakin bertambah karena investor-investor asing
lebih banyak mencari tenaga kerja yang berkulitas dan bermutu.
Dampak
Pengangguran di Indonesia
Seperti
yang kita tau pengangguran bukan hanya masalah yang sepele, masalah
pengangguran juga bisa membawa dampak bagi kehidupan social di negara ini, dan
dampak bagi perekonomian negara ini. Tentunya permasalahan ini akan membawa
dampak yang buruk bagi kestabilan perekonomian Negara. Dan dampak-dampak
negative lainnya diantaranya: a) Timbulnya kemiskinan. Dengan menganggur,
tentunya seseorang tidak akan bisa memperoleh penghasilan. Bagaimana mungkin ia
bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya, b) Makin beragamnya tindak pidana
criminal. Seseorang pasti dituntut untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam
hidupnya terutama makan untuk tetap bisa bertahan hidup. Namun seorang
pengangguran dalam keadaan terdesak bisa saja melakukan tindakan criminal
seperti mencuri, mencopet, jambret atau bahkan sampai membunuh demi mendapat
sesuap nasi, c) Bertambahnya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen
perdagangan anak dan sebagainya. Selain maraknya tindak pidana krimanal, akan
bertambah pula para pengamen atau pengemis yang kadang kelakuannya mulai
meresahkan warga. Karena mereka tak segan-segan mengancam para korban atau bisa
melukai apabila tidak diberi uang, d) Terjadinya kekacauan sosial dan politik
seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan kekuasaan, e) Terganggunya kondisi
psikis seseorang. Misalnya, terjadi pembunuhan akibat masalah ekonomi, terjadi
pencurian dan perampokan akibat masalah ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan
dan gizi masyarakat, kasus anak-anak terkena busung lapar.
Selain
itu Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat
kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa
menyebabkan pendapatan nasional rill (nyata) yang dicapai
masyarakat akan lebih rendah dapipada pendapatan potensial (yang seharusnya)
oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
(lihat pada ekaagustianingsih.blogspot.com)
Selain
masalah ekonomi, pengangguran juga akan berdampak pada kehidupan social yang ada di negara ini, karena jika
terjadi kesenjangan ekonomi maka bisa dimungkinkan bahwa akan terjadi
kesenjangan social.
Upaya
Menanggulangi Pengangguran
Masalah
pengangguran memang sudah sepantasnya di tanggulangi, karena jika terus-terusan
di biarkan maka masalah tersebut akan menjadi bumerang bagi negara kita
sendiri. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini, tetapi bukan hanya
pemerintah saja. Kita sebagai warga negara yang baik harus ikut mendukung
program yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut.
Selain
itu ada beberapa cara yang mungkin bisa dijadikan untuk menanggulangi masalah
pengangguran antara lain : 1) pendidikan gratis bagi siswa yang kurang mampu,
2) pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih, 3) masyarakat dihimbau
untuk bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri (wirausaha), 4) mendirikan
tempat-tempat kursus kerajinan tangan, 5) sebagai langkah antisipasi pelajar
Indonesia diharapkan diberi pendidikan non formal, sebagai bekal untuk masa
depannya.
Lalu apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi
pengangguran diindonesia? Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Menakertrans) Muhaimin Iskandar menargetkan penurunan angka pengangguran
di Indonesia hingga kisaran 5,5 persen - 5,8 persen pada akhir tahun
2013.
Muhaimin menilai, target
pengurangan angka pengangguran masih realistis dengan asumsi pertumbuhan
ekonomi di kisaran 6,8 persen - 7,2 persen. Satu persen pertumbuhan ekonomi
dapat menciptakan 350.000 kesempatan kerja.
"Kita akan berupaya membuka lapangan pekerjaan baru
baik di bidang formal maupun informal," ucap Muhaimin seperti dilansir
dari situs resmi sekertariat kabinet di Jakarta, Minggu (30/6).
Salah satu solusi yang
akan dilakukan pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran adalah dengan
menggelar Gerakan Penanggulangan Pengangguran (GPP) di seluruh Indonesia.
Dengan gerakan ini, Muhaimin pede angka pengangguran akan menjadi 5,1 persen
pada 2014 mendatang.
"Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia semakin
membaik dari tahun ke tahun, namun upaya untuk membuka lapangan kerja baru dan
mengurangi pengangguran terus akan kita lakukan," katanya.
Muhaimin mengatakan terbatasnya kesempatan kerja baru
serta tidak adanya link and match antara kompetensi yang dimiliki tenaga kerja
dengan pasar kerja menjadi salah satu penyebab masalah tingginya tingkat
pengangguran di negeri ini.
"Di sisi lain, di
sektor formal, penciptaan lapangan kerja baru membutuhkan kehadiran investor untuk memacu pertumbuhan
ekonomi dan meningkatnya produktivitas kerja. Oleh karena itu, hubungan industrial
yang kondusif dan harmonis menjadi syarat agar investor tertarik dan membuka
investasi baru," papar Muhaimin.
Upaya lain yang akan dilakukan Muhaimin adalah
melaksanakan program padat karya, pengembangan wirausaha produktif dan
memperbanyak pelaksanaan bursa kerja (job fair)oleh pemerintah dan swasta.
"Perlu upaya meningkatkan kualitas SDM dengan membangun kompetensi (skill,
knowledge, attitude) tenaga kerja yang memiliki daya saing guna perluasan
kesempatan kerja melalui wirausaha mandiri ," kata Muhaimin.
strategi lainnya
yang akan dilakukan Kemenakertrans adalah dengan memberikan kesempatan bagi
kalangan lulusan SMA, SMK dan sarjana untuk magang di dunia usaha dan industri.
"Ke depan jangan ada lagi lulusan pendidikan dan
sarjana yang menganggur, caranya adalah dengan memberi kesempatan magang di
dunia usaha di dalam negeri maupun luar negeri ," tutup Muhaimin.( dikutip
dari http://m.merdeka.com)
Pemerintah juga
menetapkan kebijakan yaitu dua kebijakan pemerintah yang sangat erat hubungannya dengan
masalah pengangguran dan inflasi. Kebijakan yang pertama mengatur sistem
perpajakan dan kebijakan yang kedua mengatur jumlah dan sistem peredaran uang.
Kebijakan yang pertama disebut juga kebijakan fiskal, sedangkan kebijakan yang
kedua disebut kebijakan moneter. (lihat id.answers.yahoo.com)
Selain
cara tersebut kita juga bisa menggunakan cara yang lain, yaitu dengan cara
kebijakan mikro, apa itu kebijakan mikro? Kebijakan mikro adalah kebijakan
khusus Kebijakan itu dapat dijabarkan dalam beberapa poin. Pertama,
pengembangan mindset dan wawasan penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa
setiap manusia sesungguhnya memilki potensidalam dirinya namun sering tidak
menyadari dan mengembangkan secara optimal. Dengan demikian, diharapkan setiap
pribadi sanggup mengaktualisasikan potensi terbaiknya dan dapat menciptakan
kehidupan yang lebih baik, bernilai dan berkualitas bagi dirinya sendiri maupun
masyarakat luas. Kepribadian yang matang, dinamis dan kreatif memiliki tujuan
dan visi yang jauh kedepan, berani mengambil tantangan serta mempunyai mindset
yang benar. Itu merupakan tuntutan utama dan mendasar di era globalisasi dan
informasi yang sangat kompetitif dewasa ini dan di masa-masa mendatang. Perlu
diyakini oleh setiap orang, kesuksesan yang hakiki berawal dari sikap mental kita
untuk berani berpikir dan bertindak secara nyata, tulus, jujur matang, sepenuh hati,
profesional dan bertanggung jawab. Kebijakan ini dapat diimplementasikan menjadi
gerakan nasional melalui kerja sama dengan lembaga pelatihan yang kompeten
untuk itu Kedua, segera melakukan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas
dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka
lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan
akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia maupun keuangan (finansial).
Ketiga, segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur.
Hal itu dapat dilakukan serentak dengan pendirian Badan Jaminan Sosial Nasional
dengan embrio mengubah PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) menjadi
Badan Jaminan Sosial Nasional yang terdiri dari berbagai devisi menurut
sasarannya. Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan
tercatat dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci,
keberadaaan lembaga itu dapat disusun dengan baik.
Keempat, segera menyederhanakan perizinan
karena dewasa ini terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik
Penanamaan Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan investasi
masyarakat secara perorangan maupun berkelompok. Itu semua perlu segera dibahas
dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan investasi untuk menciptakan lapangan
kerja baru. Kelima, mengaitkan secara erat (sinergi) masalah pengangguran
dengan masalah di wilayah perkotaan lainnya, seperti sampah, pengendalian
banjir, dan lingkungan yang tidak sehat. Sampah, misalnya, terdiri dari bahan
organik yang dapat dijadikan kompos dan bahan non-organik yang dapat didaur
ulang. (Dikutip dari gagus.student.umm.ac.id)
Kesimpulan
Masalah pengangguran bukanlah masalah yang baru dalam
negeri ini, sudah bertaun-taun atau bahkan berpuluh-puluh taun melanda negeri
ini. Masalah ini harus secepatnya di atasi. Karena masalah pengangguran akan
membawa dampak yang sangat buruk bagi kehidupan bangsa ini, bukan hanya masalah
ekonomi, tetapi masalah social yang ditimbulkan akan sangat membahayakan. Peran
pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini, pemerintah juga sudah melakukan
atau menciptakan kebijakan-kebijakan tapi saat ini usaha tersebut belum
menghasilkan hasil yang signifikan. Maka dari itu kita sebagai warga negara
harus ikut berperan aktif dalam pemberantasan pengangguran tersebut dengan cara
berwirausaha, menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas, menuntut
ilmu sebanyak-banyaknya. Perubahan bisa kita memulai dari hal yang terkecil.
Daftar Pustaka
gustianingsih, e. (2011, Maret). ekagustianingsih.blogspot.com.
Retrieved desember 20, 2013, from
http://ekaagustianingsih.blogspot.com/2011/03/dampak-pengangguran-terhadap.html
http://heavenoflight.blogspot.com/2013/05/penyebab-tingginya-angka-pengangguran.html.
(2013, 05).
heavenoflight.blogspot.com.
Retrieved 12 20, 2013, from
ttp://heavenoflight.blogspot.com/2013/05/penyebab-tingginya-angka-pengangguran.html
http://m.merdeka.com/uang/ini-cara-pemerintah-kurangi-pengangguran-di-indonesia.html.
(2012,
desember). m.merdeka.com. Retrieved desember 20, 2013, from
http://m.merdeka.com/uang/ini-cara-pemerintah-kurangi-pengangguran-di
indonesia.htm
http://ssbelajar.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-pengangguran.html.
(2011, januari).
ssbelajar.blogspot.com.
Retrieved desember 20, 2013, from
http://ssbelajar.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-pengangguran.html
Rizky, H. (2013, 05).
flight.blogspot.com. Retrieved 12 29, 2013, from
http://heavenoflight.blogspot.com/2013/05/penyebab-tingginya-angka-pengangguran.html
wikipedia. (2012, 09
13). wikipedia.org. Retrieved 12 29, 2013, from
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
(http://gagus.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_3.pdf)
0 Komentar untuk "Ekonomi Pembangunan Terhadap Pengangguran di Indonesia"