Ada Apa
Dengan Junk Food ?
Oleh I’anahtul Wafa
Jurusan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
III A ( PGSD )
Abstrak
Makan
adalah kebutuhan utama manusia. Dengan makan manusia mendapatkan
energy untuk beraktifitas tiap harinya. Makanan juga mempengaruhi metabolisme
dalam tubuh. Metabolisme adalah saat dimana suatu makhluk hidup
memproses sebuah zat, yang kemudian zat tersebut dirubah secara kimia maupun
secara mekanik yang kemudian berubah menjadi nutrisi, dan dari nutrisi tersebut
berubah menjadi energi. Proses metabolisme tersebut terjadi di dalam alat
pencernaan . Namun apa jadinya jika makanan yang dikonsumsi tidak bergizi dan
justru banyak terkandung bahan-bahan berbahaya maka penulisan karya ilmiah ini
bertujuan untuk mengetahui apa saja makanan dan minuman yang membahayakan bagi
kesehatan kita dan tidak boleh mengonsumsi makakanan yang sembarangan karena
didalamnya banyak zat-zat berbahaya dalam makanan tersebut dapat memicu
datangnya berbagai macam penyakit
1.
Pendahuluan
Budaya
makan sehat mulai luntur di Indonesia. Hal ini berkaitan erat dengan
menjamurnya restoran-restoran yang menawarkan produk makanan cepat saji. Dan
hal yang paling mengkhawatirkan adalah kebanyakan menu dari makanan cepat saji
ini merupakan produk-produk junk food yang pada dasarnya makanan yang
minim gizi dan tinggi lemak.
Sebelum
melanjutkan pembahasan mengenai junk food, ada baiknya kita mengenal dulu
apa itu fast food dan apa itu junk ood. Fast food adalah
istilah untuk makanan yang dapat disiapkan dan dilayankan dengan cepat. Dan junk
food secara hafiah adalah “junk” berarti sampah/rongsok dan “food”
berarti makanan. Junk food bisa diartikan sebagai “makanan samapah”,
“makanan rongsokan” atau juga makanan tidak bergizi. Istilah ini ditujukan
untuk makanan yang tidak berguna, karena tidak memiliki nutrisi dan nilai gizi
yang baik untuk tubuh .
Lalu
apa hubunganya fast food dengan junk food? Dalam sejarahnya, funk
food dulu berasal dari dapur-dapur restoran fast food di Amerika
Serikat. St. Louis World's Fair adalah
pelopor pertama yang mempromosikan makanan jenisfast food pada tahun 1904,
adapun menu yang ditawarkan adalah hot dog, kerucut es krim dan
es teh. Kemudian disusul oleh Richard J. dan Maurice McDonalddengan didirikanya Mc. Donals pada
tahun 1940. Mc. Donals maju pesat dan masih terus berkembang hingga saat ini
(lihat id.wikipedia.org, 2013).
Peluang
usaha restoran fast food tentu sangat menjanjikan pada saat
itu,Kebiasaan masyarakat pun mulai berubah, dari budaya agraris yang fleksibel
dalam penggunaan waktu, menuju budaya industry yang sangat ketat dalam
perhitungan waktu. Jika sebelumnya mereka memiliki jadwal yang tidak ketat dan
cenderung fleksibel, kini mereka harus bekerja 8-10 jam sehari, dengan waktu
istiahat yang pendek, sehingga harus benar-benar efisien dalam memanfaatkan
waktu.
Kehadiran fast
food tentu sangat cocok pada kehidupan masyarakat industry seperti Amerika
pada saat itu. Pola hidup masyarakat yang menuju kehidupan masyarakat yang
serba praktis mendorong para konsumen memilih makanan
yang cepat dalam penyajian, murah, dan enak tentunya. Dibalik semua itu,
makanan fast food seperti hot dog, burger, dan pizza adalah makanan
yang minim nilai gizi serta memiliki kadar lemak yang sangat tinggi. Hal itu
membuat jumlah angka obesitas melonjak tajam di AS.
Makanan fast
food sangat efisien dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang dikejar waktu.
Namun sayangnya makanan cepat saji identik dengan junk food. Junk
food tidak hanya diproduksi oleh restoran-restoran cepat saji saja, saat
ini pengolahan junk food juga dilakukan oleh para ibu rumah tangga .
Banyak ibu rumah tangga yang seringkali memilih memasak makanan cepat saji
untuk anak mereka karena praktis dalam penyajianya dan anak-anak suka rasanya.
Contohnya saja : gorengan, mie instan, jeroan dan daging berlemak, daging
olahan, makanan yang dipanggang, makanan kaleng, olahan keju dan masi banyak
lagi lainya.
Merebaknya
fenomena junk food belakangan ini tidak lepas dari beredarnya iklan-iklan
yang menawarkan berbagai macam olahan junk food dimasyarakat. Para
produsen junk food berbondong-bondong mempromosikan produknya
diberbagai media masa baik di media elektronik ataupun media cetak. Mereka
menampilkan gambar yang menggiurkan sehingga masyarakat tertarik serta
penasaran dengan prodak junk food yang diiklankan. Namun tak
selamanya yang enak itu sehat, dan tak selamanya praktis itu sehat.
Memperhatikan kandungan gizi makanan sangatlah penting, karena akan berdampak
langsung pada kesehatan tubuh kita.
Kandungan
paling banyak di dalam junk food adalah lemak. Lemak sebenarnya juga
bermanfaat untuk tubuh. Lemak adalah media pelarut vitamin-vitamin yang larut
dalam lemak; vitamin A,D, E, K, serta sumber asam lemak esensial yang harus di
peroleh tubuh di dalam makanan
Banyak
sekali gangguan kesehatan yang megancam jika kita mengkonsumsi lemak secara
berlebihan. Mulai dari obesitas, stroke, kanker, dan masih banyak yang lainya.
Selain lemak, junk food juga mengandung zat-zat lain diantaranya
sodium, saturated fat, kolesterol, pengawet, dan gula. Namun tak menutup kemungkinan
masih banyak lagi zat-zat tambahan lain di dalamnya seperti formalin, pewarna,
borak dan asamsalisilat. Zat-zat tersebut juga tidak kalah berbahayanya dengan
lemak jika dikonsumsi terlalu berlebihan.
Pada
dasarnya makanan-makanan yang dituding junk food bukanlah makanan
yang benar-benar buruk. Jika dikonsumsi secara benar dan mengolahnya dengan
cara yang benar pula, makanan-makanan tersebut tidaklah berbahaya untuk tubuh.
Sayangnya, banyak orang yang mengkonsumsi junk food secara
berlebihan dan dengan pengolahan yang kurang tepat, sehingga menimbulkan dampak
kurang baik untuk kesehatan.
Kembali
lagi, semua pilihan tentang makanan tergantung pada kesadaran konsumen itu
sendiri. Banyak makanan yang menyehatkan dan banyak juga makanan yang merugikan
kesehatan. Bersikap cerdas dalam memilih dan mengkonsumsi makanan sangatlah
penting. Tidak hanya tentang rasa dan kepraktisan, namun harus memeperhatikan
nilai gizi dan dampaknya untuk kesehatan. Karena kesehatan mahal harganya.
2. Junk
Food Dalam Kehidupan Sehari-hari.
Tidak
hanya Amerika Serikat dan negara-negara di benua Eropa yang keseharian
masyarakatnya gemar mengkonsumsi junk food. Negara berkembang seperti
Indonesia pun juga tak luput dari “jajahan” jenis makanan ini. Masyarakat
Indonesia mendambakan kehidupan yang serba instan dan serba praktis. Sebenarnya
Indonesia belum sepenuhnya menjadi negara industry seperti Amerika Serikat, dan
kehidupan masyarakat Indonesia masih banyak yang berpola masyarakat Agraris.
Namun gempuran ilkan dari produk-produk junk food terus merebak hari
demi hari, sehingga mau tak mau pola konsumsi masyarakat pun ikut berubah.
Contohnya saja, jika dulu seorang Ibu harus bangun sekitar pukul 04.00 pagi
untuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya karena membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk menanak nasi dan menyiapkan lauk pauk yang sedemikian rupa sehingga
membutuhkan waktu yang relative lama. Kini para Ibu rumah tangga tidak perlu
bangun sepagi itu. Para Ibu cukup menyiapkan waktu tidak kurang dari 30 menit
untuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Nasi diganti sereal, mie instan
atau roti, jika anaknya menginginkan susu, para ibu pun tinggal membuka kulkas
dan menuangkan susu dari kemasan ke gelas anaknya. Jika ayah ingin kopi pun
juga sangat mudah, tinggal tuangkan air panas dari dispenser kemudian sobek
sebungkus kopi torabika full cream lalu masukan ke cangkir, dan kopi
siap disajikan.
Banyak
sekali produk yang menawarkan kepraktisan dalam penyajianya. Mulai dari susu
instan, mie instan, makanan kaleng, sereal, jus dalam kemasan, nugget siap
saji, dan masih banyak lagi lainya. Produk-produk tersebut terus menjajah dan
melalangbuna dikehidupan masyarakat Indonesia.
Makanan-makanan
istan tersebut tentunya juga memiliki dampak yang kurang baik jika dikonsumsi
terus menerus. Makanan istan dapat bertahan berbulan-bulan dengan keadaan tetap
baik. Jelas sekali banyak bahan pegawet yang terdapat di dalam makanan
tersebut. Selain itu agar warna makanan tetap cantik, juga ditambahkan pewarna
makanan di dalamya. Tentu semua itu syah-syah saja, jika penggunaanya tidak
terlalu banyak. Namun jika kita terus-menerus membudayakan mengkonsumsi makanan
yang serba instan, maka bahan-bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya lama
kelamaan akan menumpuk di dalam tubuh dan akan menjadi penyakit dikemudian
hari. Tentu kita sebagai konsumen tidak menginginkanya.
3. Makanan Apa Saja Yang Termasuk Dalam Kategori Junk
Food
Setiap
makanan yang minim gizi dan lebih banyak merugikan tubuh adalah kategori Junk
Food. Ada sepuluh jenis makanan yang dicap Junk Food oleh WHO
Pertama adalah
gorengan. Di Indonesia gorengan adalah makanan paling “dicintai” masyarakat.
Gorengan di Indonesia banyak sekali jenisnya, mulai dari tempe goreng, bakwan,
krupuk, tahu petis, dan masih banyak sederet primadona gorengan lainya. Dibalik
rasanya yang nikmat, gorengan menyimpan banyak resiko jika dikonsumsi terlalu
sering dan dalam jumlah yang berlebihan. Proses penggorengan membuat jumlah
kalori dalam makanan meningkat..
Kedua
adalah makanan cepat saji (fast food). Dalam makanan cepat saji banyak
mengandung garam, rendah vitamin dan mineral. Beberapa jenis makanan cepat saji
banyak mengandung lemak dan kolesterol, contohnya saja humbugger dan pizza.
Kandungan garam yang terlalu tinggi dapat menyebankan hipertensi, penyakit
stroke, penyakit ginjal, dan penyakit jantung.
Ketiga
adalah jeroan dan daging berlemak. Jelas sekali, jeroan dan daging berlemak
tinggi kolesterol dan “kayaraya” unsur lemak. Tentu sudah jelas apa yang akan
terjadi jika makanan ini terlalu sering dikonsumsi.
Keempat
adalah asinan. Di dalam asinan banyak mengandung garam. Selain itu dalam proses
pengasinan seringkali ditambahkan ammonium nitrit. zat ini menimbulkan resiko
kanker hidung dan tenggorokan.
Kelima
adalah daging olahan. Contohnya adalah baso, daging ham, nugget, cornet, dan
lainya. Daging olahan mengandung garam, pewarna, dan pengawet buatan.
Keenam
adalah makanan yang dipanggang. Contohnya seperti steak, daging ham pada
hambugger panggang, dan BBQ. Proses pemanggangan dapat memicu zat kasinogen
dalam makanan yang di panggang.
Ketujuh
adalah sajian manis beku, seperti ice cream, dan frozen cake. Makanan-makanan
kegemaran para wanita ini memiliki kadar mentega yang tinggi sehingga
seringkali memicu obesitas.
Kesembilan adalah makanan kaleng. Banyak sekali farina makanan kaleng, mulai dari sarden, buah keleng, daging sapi kaleng, bumbu kaleng, jamur kaleng, dan masih banyak lainya. Menurut saya makanan kalenglah yang paling berbahaya, kerena didalamnya terkandung pengawet, pada buah kaleng tentu banyak mengandung gula, pada daging/sarden kaleng banyak mengandung garam, pewarna buatan, dan penyedap makanan. Tentu semua mempunyai resiko.
Kesepuluh adalah olahan keju, contohnya adalah wippcream keju. Jika terlalu banyak mengkonsumsi keju akan memicu obesitas yang kemudian menaikan kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu keju juga memiliki kadar lemak yang tinggi, serta beberapa olahan keju menambahkan gula dalam jumlah yang lumayan banyak. Contohnya cheese cake, cheese pie.
Kesembilan adalah makanan kaleng. Banyak sekali farina makanan kaleng, mulai dari sarden, buah keleng, daging sapi kaleng, bumbu kaleng, jamur kaleng, dan masih banyak lainya. Menurut saya makanan kalenglah yang paling berbahaya, kerena didalamnya terkandung pengawet, pada buah kaleng tentu banyak mengandung gula, pada daging/sarden kaleng banyak mengandung garam, pewarna buatan, dan penyedap makanan. Tentu semua mempunyai resiko.
Kesepuluh adalah olahan keju, contohnya adalah wippcream keju. Jika terlalu banyak mengkonsumsi keju akan memicu obesitas yang kemudian menaikan kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu keju juga memiliki kadar lemak yang tinggi, serta beberapa olahan keju menambahkan gula dalam jumlah yang lumayan banyak. Contohnya cheese cake, cheese pie.
4. Bahan-Bahan
Berbahaya Dalam Junk Food dan Penyakit Yang Ditimbulkan.
Dibalik rasanya yang nikmat dan
penampilanya yang menggoda perut serta lidah para penikmat kuliner, Junk Food
memiliki segudang kandungan-kandungan berbahaya, yang tentunya menimbulkan
banyak penyakit yang mengancam. Kandungan-kandungan yang terdapat didalam Junk
Food diantaranya adalah sodium, Saturated fat (lemak jenuh), Kolesterol, Gula,
formalin, rhodamin B & metanil yellow.
Sodium
merupakan bagian dari garam yang banyak ditemukan pada makanan dan minuman
kemasan. Sodium banyak terdapat pada kentang goreng, burger, spagheti, pizza,
ayam goreng, mie instan, dan keripik kentang. Kadar sodium yang dikonsumsi
tidak boleh berlebihan. Terlalu banyak mengkonsumsi sodium akan menimbukan
tekanan darah tinggi sehingga memicu penyakit gangguan ginjal, stroke, dan
penakit jantung.
Saturated
fat (lemak jenuh).Mengkonsumsi junk food secara berlebihan dapat
memicu kanker, terutama kanker usus dan payudara. Karena di dalam junk
foodterdapat banyak saturated sat yang dapat merangsang hati
memproduksi kolesterol. Lemak dari daging, susu, dan produk olahan susu adalah
sumber utama saturated fat.
Kolesterol.
Pada dasarnya tubuh manusia secara otomatis dapat memproduksi kolesterol dengan
sendirinya. Sehingga tidak perlu adanya penambahan kolesterol. Kolesterol
banyak terdapat pada daging, telur, mentega, susuu, keju. Dalam jumlah yang
banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang mengalir keseluruh
tubuh. Hal ini sangat membahayakan, apabila aliran darah dan oksigen yang masuk
keotak menjadi tersumbat. Tersumbatnya aliran oksigen dan darah keotak dapat
menimbulkan penyakit stroke.
Gula,
terutama gula buatan tidak baik efeknya untuk kesehatan karena dapat memicu
penyakit diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas. Minuman karbonasi mengandung
banyak gula. Dalam satu kaleng menuman bersoda biasanya terdapat Sembilan
sendok gula. Padahal kebutuhan gula oleh tubuh tidak boleh lebih dari empat
sendok teh per harinya. Bayangkan apabila kita rutin meminum minuman bersoda,
gula akan terus menerus menumpuk di dalam tubuh.
Tambahan
zat zat lain seperti formali, rhodamin B & metanil yellow. Dalam kehidupan
masyarakat formalin digunakan untuk obat antiparasit, dan pengawet mayat serta
bunga-bungaan. Namun oleh oknum-oknum nakal formalin digunakan untuk bahan
pengawet makanan. Formalin dikenal sebagai zat beracun, karsinogen (penyebab
kanker), mutagen (penyeban perubahan sel,jaringan tubuh), korosif dan iritatif.
Rhodamin B & Metanil Yellow adalah pewarna yang biasanya digunakan untuk
industry plastic. Namun dewasa ini seringkali digunakan juga untuk pewarna
makanan. Rhodamin B & Metanil Yellow biasanya digunakan untuk mewarnai
makanan seperti kerupuk, macaroni goreng, cendol, dan manisan. Kelebihan zat
ini bisa menyebakan kanker, keracunan, iritasi paru-paru, mata, tenggorokan.
Hidung dan usus.
5. Cara Konsumsi Junk
Food Yang Tetap Memperhatikan Kesehatan
Pada dasarnya junk food tetap
memiliki kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Misalnya saja es krim
banyak mengandung kalium yang baik untuk tulang, Hambugger mengandung
karbohidrat didalam roti dan protein didaging panggangnya serta vitamin dan
mineral dari sayuran.
Tidak
semata-mata semua bahan makanan yang dicap junk food selamanya buruk
untuk kesehatan. Denagn pengolahan yang benar serta takaran bahan yang benar
pun makanan yang di cap junk food juga menyehatkan. Selain itu para
konsumen juga harus memperhatikan pola konsumsinya, segala sesuatu yang
berlebihan tentu akan ada dampaknya untuk kesehatan, begitu juga pada makanan.
Dalam
mengolah makanan olahan daging seperti daging ham dan steak, sebaiknya
menggunkan teknik memanggang. Bukan memanggang diatas bara atau arang melainkan
memanggang menggunakan oven, karena jika kita memanggang menggunakan bara atau
arang dapat memicu munculnya zat kaksinogen pada daging yang kita olah. Selain
itu tambahkanlah sayuran lebih banyak sebagai asupan serat dan vitamin
pendamping daging.
Saat
ini merebak minuman milkshake fload, coffe fload, cola fload dan
lain sebagainya. Ingatlah bahwa fload mengandung banyak lemak.
Sebaiknya belilah minuman tanpa embel-embel fload. Jika makan fried
chicken sebaiknya buanglah kulitnya, kulit ayam apalagi kulit ayam ras
merupakan sumber lemak jenuh.
Ingin
makan french fries? Ingatlah, selalu pesan salad sebagai pelengkap, agar
asupan serat tetap ada. Salad adalah salah satu makanan yang sehat karena
berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan mentah, sehingga nilai gizi dan
seratnya masih sangat tinggi.
Gunakan
minyak sehat untuk menggoreng nugget atau gorengan lain. Contoh dari minyak
yang sehat adalah minyak sayur, minyak zaitun, dan minyak kelapa
sawit yang melalui berkali-kali tahap penyaringan. Minyak goreng tidak boleh
digunakan lebih dari 3kali proses penggorengan. Namun ada beberapa
ahli yang berpendapat bahwa minyak goreng boleh digunakan lebih dari 3 kali
asalkan tidak digunakan dalam suhu yang tiggi Perbanyak minum air putih serta
olahraga yang teratur. Air merupakan zat pelarut yang paling efektif untuk
tubuh. Dan olahraga adalah cara terbaik untuk menjaga kebugaran tubuh kita.
Kesimpulan
Memperhatikan asupan makanan dalam
tubuh sangatlah penting. Kita harus lebih selektif dalam memilih
makanan yang akan kita konsumsi. Tidak hanya memperhatikan kepraktisanya dan
rasa saja, kita juga harus berpikir tentang nilai gizi yang terkandung di
dalamnya. Karena tidak semua makanan yang kita konsumsi berdampak baik bagi
kesehatan. Selain itu proses pengolahan bahan makanan juga berperan penting
dalam menentukan kualitas suatu makanan. Jika pemilihan bahan dan pengolahan
makananya benar serta kandungan gizinya mencukupi kebutuhan tubuh, maka dapat
dikatakan makanan tersebut adalah makanan yang baik. Lain halnya jika suatu
makanan memiliki nilai mudarat yang lebih besar ketimbang nilai kebaiknya maka
dapat dikatakan makanan tersebut adalah makanan yang buruk atau saat ini biasa
disebut Junk Food.
Tag :
Jurnal
0 Komentar untuk "Ada Apa dengan Junk Food?"