MAKALAH
KAPITA
SELEKTA IPA
BAHAYA
PENGGUNAAN PEMBALUT YANG TIDAK BERKUALITAS
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembalut
biasanya digunakan oleh seorang wanita, pembalut adalah sebuah perangkat yang
digunakan oleh wanita di saat menstruasi, ini berfungsi untuk menyerap darah
dari vagina supaya tidak meleleh kemana-mana. Selain saat menstruasi, perangkat
ini juga digunakan setelah pembedahan vagina, setelah melahirkan,
sesudahaborsi, maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut ini untuk
menyerap setiap cairan yang berupa pendarahan pada vagina. Darah yang keluar
dari vagina merupakan darah kotor. Sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma
akan meluruh sehingga menyebabkan keluarnya darah yang disebut menstruasi.
Menstruasi biasanya berlangsung selama 5 hari- 15 hari. Pada 5 hari pertama
menstruasi mengalami reduksi secara mendadak. Dari sinilah pembalut dibutuhkan
wanita untuk membalut darah yang keluar.
Darah
yang keluardari vagina bermacam macam. Tidak hanya darah menstruasi tapi juga
darah penyakit, seperti myom, kista,
kanker. Untuk membedakan antara darah penyakit dan menstruasi, wanita harus
memperhatikan siklus menstruasinya. Sebagian besar wanita pertengahan usia
produktif, perdarahan menstruasi terjadi setiap 25 - 35 hari dengan median
panjang siklus adalah 28 hari. Wanita
dengan siklus ovulatorik selang waktu antara awal menstruasi hingga ovulasi –
fase folikular bervareasi lamanya. Selang waktu antara awal perdarahan
menstruasi – fase luteal – relative konstan dengan rata rata 14 2 hari pada
kebanyakan wanita. Dengan memperhatikan
siklus menstruasi dapat diketahui jenis perdarahannya.
Wanita
membutuhkan pembalut berbahan aman. Dan
berbahan utama kapas. Pada kenyataannya pembalut yang digunakan wanita
berbahan utama kertas bekas atau serbuk kayu. Kertas bekas di daur ulang untuk
menghilangkan bau, proses sterilisasi dan pemutihan kembali dengan menggunakan
zat kimia berbahaya. Zat yang digunakan
adalah zat dioxin. Dioxin adalah sebuah hasil sampingan dari proses bleaching.
Worid Healt Organization (WHO) bahwa dioxin menyebabkan kanker. Sangat
membahayakan bagi wanita yang memakai pembalut tidak berkualiatas.
Penggunaan
pembalut berkualitas buruk berdampak negative.
Menimbulkan berbagai masalah, seperti kelainan menstruasi,
penyakit-penyakit berbahaya
(kanker,myom,kista) dan penyakit pembunuh wanita yang lainnya, Yang
disebabkan oleh zat dioxin. Ketika wanita menstruasi, darah yang jatuh
kepermukaan pembalut, zat dioxin akan
dilepaskan melalui proses penguapan. Pertama akan mengenai permukaan vagina,
kemudian diserap kedalam Rahim melalui saluran serviks, lalu masuk ke uterus
melalui tuba fallopi dan berakhir di ovarium. Sedikit demi sedikit bibit
penyakit tertanam. Jika penggunaan terus menerus dilakukan, tidak menutup
kemungkinan 35 tahun kedepan wanita pemakai pembalut berkualitas buruk
menderita penyakit kanker atau penyakit ganas yang lain.
Hal
inilah yang menjadi alasan kami, mengapa kami mengambil judul “dampak
penggunaan pembalut bagi wanita” yang pertama, karena kurangnya kesadaran diri
wanita untuk menjaga kesehatan mahkotanya. Kedua, kami merasa tertarik untuk
mengetahui lebih dalam tentang “dampak penggunaan pembalut”.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalahnya
sebagai berikut :
1.
Arti penting
pembalut
2.
Kualitas pembalut
yang beredar
3.
Dampak negative
penggunaan pembalut
4.
Terancamnya
kesehatan wanita akibat pembalut yang tidak berkualitas
C.
Tujuan
Penulisan
Bertolak
dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai sehubungan deangan
tindakan yang akan diberikan adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
bahaya penggunaan pembalut
2.
Untuk mengetahui
pembalut yang baik dan berkualitas
3.
Untuk mengetahui
fakta negative yang disebabkan oleh
pembalut
4.
Untuk mengetahui
terancamnya kesehatan wanita akibat pembalut yang tidak berkualitas
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pembalut
Perempuan
Pembalut wanita adalah pembalut yang terbuat dari kapas dan bentuknya seperti
lembaran.
Pembalut punya pelekat
di bagian bawahnya supaya bisa
dipasang dengan mudah dengan menempelkannya pada pakaian
dalam. Ketebalannya bervariasi.
Beberapa ada yang memiliki sayap untuk
melindungi pakaian
dalam dari kebocoran dan ada yang bentuknya lebih
panjang
dari pembalut biasa (Febrianti,2011). Menurut CIC dalam (Ilyasa 2004), definisi
pembalut wanita adalah
suatu produk manufaktur yang digunakan pada saat menstruasi
dan
digunakan di luar
alat kelamin.
B.
Klorin
Klorin berasal
dari
bahasa
yunani
yaitu
Chloros yang artinya
kuning
kehijauan
yang ditemukan oleh Schele pada tahun 1774. Pada tahun 1875, C.L.
Berthollet mengekspresikan keyakinannya
bahwa itu adalah senyawa
oksigen asam hidroklorik dan menyebutnya sebagai agen blaching tetap James Watt bertanggung
jawab atas aplikasinya pada tahun 1810-1811 kemudian Sir.H.Davy
telah membuktikan secara
pasti bahwa itu adalah suatu elemen dan memberinya
nama
klorin (Mulyono,
2006). Menurut Adiwisastra (1989) klorin,
klor (CI) adalah unsur
halogen yang
berat atomnya 35,46. Warnanya hijau kekuning-kuningan, titik didihnya - 34,7°C,
titik bekunya 0,102°C, kepadatan 2,488 atau 2 ½
kali
berat udara. Klorin pada
tekanan dan suhu biasa bersifat gas dan dalam tekanan rendah mudah mencair.
Klorin tidak terdapat bebas di alam tetapi terdapat dalam senyawa terutama
terdapat
dalam
logam Natrium, Magnesium, yang terdapat banyak ialah pada Natrium
Chloride (NaCl), Klorin merupakan hasil tambahan yang dibuat dari Sodium Hydroxide dengan
jalan mengelektrolisasikan
Sodium Hydroxide.
Seperti halnya pemutih HO
(Hidrogen
Peroksida),
pemutih jenis dasar klorin
(Sodium Hipoklorit dan Kalsium Hipoklorit) juga mempunyai sifat multi fungsi yaitu
selain sebagai pemutih, kedua senyawa tersebut juga bisa sebagai penghilang noda maupun desinfektan.
C.
Pengetahuan
Menstruasi
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu :
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2005).
Pengetahun menstruasi yang diberikan yaitu meliputi:
a. Pengertian
Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan secara
periodik dan siklik dari uterus disertai pelepasan endometrium (Sarwono, 1999).
Menstruasi bukanlah suatu penyakit. Menstruasi merupakan puncak dari
serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri yang sedang
menginjak dewasa dan sebagai tanda ia sudah mampu hamil (Manuaba, 1999).
Menstruasi adalah darah yang keluar dari kemaluan seorang wanita secara alami,
tanpa suatu sebab dan pada waktu tertentu (Darul Qosim, 2005).
b. Fisiologi
Menstruasi
Menarche adalah saat
haid/menstruasi yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari
serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri yang sedang
menginjak dewasa dan sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil. Namun perlu
diingat bahwa jiwa remaja masih belum stabil dan belum mampu mandiri secara
ekonomi maupun sosial. Jadi ia belum siap untuk hamil, yang terbaik adalah
remaja putri mempersiapkan diri untuk mandiri, mencapai tingkat pendidikan yang
diwajibkan yaitu paling sedikit 9 tahun, memasuki pernikahan yang direstui
orang tua dan masyarakat, kemudian merencanakan kehamilan pada usia 20-30
tahun. Usia remaja putri saat mengalami menarche bervariasi lebar, yaitu antara
usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata pada usia 12,5 tahun. Statistik menunjukkan
bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan
umum (Sarwono, 2005). Kejadian menstruasi dipengaruhi beberapa faktor yang
mempunyai sistem tersendiri yaitu sistem susunan saraf pusat dengan panca
inderanya, sistem hormonal aksis hipotalamo-hipofisis-ovarial, perubahan yang
terjadi pada ovarium, perubahan yang terjadi pada uterus sebagai organ akhir,
dan rangsangan estrogen dan progesterone pada panca indera, langsung pada
hipotalamus, dan melalui perubahan emosi (Manuaba, 1999).
Selain estrogen dan progesteron,
hormon-hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya proses menstruasi yaitu
hormone perangsang folikel (FSH), berfungsi merangsang folikel primordial yang
dalam perjalanannya mengeluarkan hormon estrogen untuk pertumbuhan tanda seks
sekunder wanita, luteinizing hormon (LH) yang berfungsi merangsang indung telur
(Manuaba, 1999). Proses menstruasi diawali dengan ovulasi (pelepasan sel telur)
yang ditandai dengan peningkatan produksi estrogen, menyebabkan menebalnya
dinding dalam rahim (fase poliferasi). Estrogen tersebut menekan hormon FSH
tetapi juga merangsang LH, sehingga LH merangsang folikel Graaf melepas sel
telur. Sel telur ditangkap oleh rumbai fallopii dan dibungkus oleh korona
radiata. Folikel Graaf yang mengalami ovulasi berubah menjadi korpus rubrum dan
segera menjadi korpus luteum dan mengeluarkan hormon estrogen juga progesteron.
Estrogen menyebabkan endometrium atau dinding dalam rahim menebal dan mengalami
fase sekresi, dimana pembuluh darah dominan mengeluarkan cairan. Karena tidak
terjadi pembuahan, korpus luteum mati menyebabkan tidak mampu menahan
endometrium, oleh karena estrogen dan progesteron berkurang sampai menghilang
(fase vasokontriksi atau pengerutan pembuluh darah). Akhirnya endometrium
kekurangan aliran darah diikuti vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan
pelepasan atau peluruhan endometrium berupa darah dalam bentuk menstruasi
(Sarwono, 2005).
c. Siklus
Menstruasi
Siklus menstruasi adalah jarak
antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi
berikutnya. Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai siklus
menstruasi yang klasik ialah 28 hari ditambah atau dikurangi 2–3 hari (Sarwono,
2005). Pada dasarnya siklus menstruasi pada setiap wanita bervariasi, karena
kadar hormon estrogen yang diproduksi oleh setiap tubuh wanita berbeda.
Menarche diikuti menstruasi yang sering tidak teratur karena folikel Graaf
belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Tetapi lama-lama sekitar 4 sampai 6
tahun sejak menarche, pola menstruasi sudah terbentuk dengan siklus menstruasi
menjadi teratur (Llewellyn-Jones, 1997). Lama menstruasi biasanya antara 3–5
hari, ada yang 1–2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7–8
hari. Pada setiap wanita biasanya lama menstruasi itu tetap. Jumlah darah yang
keluar rata-rata ± 16 cc, bila lebih 80 cc dianggap patologik (Sarwono, 2005).
Fase-fase dalam siklus menstruasi
adalah sebagai berikut:
1) Fase
menstruasi
Berlangsung sekitar 3 sampai 5
hari. Dalam fase ini lapisan stratum kompakta dan spongiosa endometrium
dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan. Hanya tertinggal lapisan stratum
basalis 0,5 mm. Darah menstruasi mengandung darah vena dan arteri dengan
sel-sel darah merah dalam hemolisis atau 10 aglutinasi, sel-sel epitel dan
stroma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus,
serviks, dan kelenjar-kelenjar vulva.
2) Fase
regenerasi
Fase ini dimulai pada hari ke empat
menstruasi, luka bekas pelepasan endometrium sebagian besar berangsur-angsur
sembuh dan ditutup kembali oleh epitel selaput lendir endometrium. Sel basalis
mulai berkembang, mengalami mitosis dan kelenjar endometrium mulai tumbuh
kembali.
3) Fase
proliferasi
Berlangsung sejak hari ke 5 sampai
14, pada fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm. Pada fase
regenerasi sampai proliferasi, endometrium dipengaruhi oleh hormon estrogen dan
sejak ovulasi korpus luteum mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi
terjadinya fase sekresi.
4) Fase
sekresi
Fase ini mulai sesudah ovulasi dan
berlangsung dari hari ke –14 sampai ke-28. Dalam fase ini tebal endometrium
tetap, hanya kelenjarnya lebih berkelok-kelok dan mengeluarkan sekret. Sel endometrium
mengandung banyak glikogen, protein, air dan mineral untuk persiapan menerima
implantasi dalam memberikan nutrisi pada zigot. Umur korpus luteum hanya
berlangsung 8 hari 11 dan setelahnya mengalami kematian sehingga tidak lagi mengeluarkan
hormon estrogen dan progesteron kemudian menimbulkan iskemia stratum kompakta
dan stratum spongiosa diikuti vaso dilatasi pembuluh darah yang menyebabkan
pelepasan lapisan endometrium dalam bentuk perdarahan menstruasi dan siklus
menstruasi berulang kembali (Manuaba, 1999). Siklus menstruasi juga dipengaruhi
oleh stress, kelelahan fisik, pikiran dan penggunaan obat untuk sakit jangka
panjang (misal : hipertensi, diabetes, asma). Hal-hal tersebut secara tidak
langsung akan mempengaruhi pembuatan zat-zat hormon seksual seperti estrogen
dan progesteron, sehingga menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi. Namun
biasanya tidak akan berlangsung lama karena tubuh bisa segera beradaptasi
dengan faktor pemicu tersebut. Jadi jika baru terjadi pertama kali, tidak ada
yang perlu dikhawatirkan namun sebaiknya pantau terus di bulan-bulan
berikutnya. Bila terjadi sampai 3 bulan berturut-turut sebaiknya segera
konsultasikan ke dokter kandungan agar dapat ditemukan penyebab dan solusinya
(Llewellyn-Jones, 1997).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Arti
Penting Pembalut
Secara
umum.pembalut adalah sesuatu yang dipakai untuk membalut: kain – luka, daun
nyiur biasa dipakai sebagai ketupat.
Secara
khusus pembalut adalah sebuah perangkat yang di gunakan oleh wanita di saat
menstruasi, ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh
kemana-mana. Selain saat menstruasi, perangkat ini juga di gunakan setelah
pembedahan vagina, setelah melahirkan, sesudah aborsi, maupun situasi lainnya
yang membutuhkan pembalut ini untuk menyerap setiap cairan yang berupa
pendarahan pada vagina.
B.
Pembalut
yang Beredar
Pembalut
wanita adalah produk sekali pakai. Karena itulah para produsen mendaur ulang
bahan baku kertas bekas dan pulp menjadikannya bahan dasar untuk menghemat
biaya produksi. Dalam proses daur ulang, banyak bahan kimia digunakan untuk
proses pemutihan kembali, menghilangkan bau dan proses sterilisasi kuman-kuman
pada kertas bekas sebagai bahan dasar pembalut. Kertas bekas
yang didaur ulang dan memakai
bahan kimia ini dijadikan pembalut wanita yang sering kita jumpai dipasaran dan
dipakai para konsumen. Pembalut ini mengandung zat Dioxin yang sangat
berbahaya.
Di
Indonesia banyak beredar pembalut berkualitas buruk, namun. Di Indonesia kita tidak diinformasikan
tentang bahaya tersebut, dan industri pembalut tetap menjual produk mereka
dengan harga yang sangat murah dan berkualitas rendah karena tidak memakai
bahan kapas melainkan berbahan dasar sampah kertas daur ulang dan pemutih. Pembalut
wanita merupakan benda yang sangat vital bagi kaum hawa bahkan sudah menjadi
kebutuhan pokok ketika seorang wanita sedang menstruasi. Tanpa disadari,
ternyata justru menjadi salah satu penyebab penyakit kewanitaan dengan
ditemukannya zat dioxin pada benda sahabat wanita itu. Menurut Badan Kesehatan
Dunia WHO bahwa zat dioxin dapat menyebabkan kanker.
Sepanjang
sejarah, wanita menggunakan berbagai macam perlindungan menstruasi, dimulai
dari zaman Mesir Kuno, orang Mesir kuno sudah mengenal pembalut yang pada saat
itu masih terbuat dari daun papyrus yang dilembutkan dan bentuknya seperti
tampon. Lalu berkembang di Yunani kuno dengan menggunakan bahan kapas halus dan
dan dibungkus kayu kecil. Berbagai macam bahan yang digunakan untuk pembalut
wanita seperti rumput kering, wol, kapas, kain bekas, maupun serat sayuran.
Bentuknya yiaitu dimasukan ke dalam kantong dan diselipkan di antara kedua
kaki. Beberapa contohnya yang dapat dilihat di Museum Menstruasi antara lain
adalah sejenis bantalan yang dijahit dan celemek menstruasi, Orang Inuit
(Eskimo) memakai kulit kelinci sementara di Uganda yang dipakai adalah papirus.
Cara yang cukup umum adalah dengan menggunakan potongan kain tua.
Pada
tahun 1867 ditemukan menstrual cup (mangkuk menstruasi).Mangkuk ini diletakan
kedalam kantong kain yang dihubungkan dengan belt yang diikat di pinggang.Pada
saat itu, wanita tidak menggunakan apa-apa dibalik roknya, sehingga jika sedang
menstruasi, mereka memakai pembalut tersebut. Pada tahun 1876, bahan dari
mangkuk menstruasi tersebut diganti bahannya menjadi bahan karet yang memungkinkan
dapat menampung darah haid, lalu terus mengalir melalui selang menuju ke
kantong penampungan yang digunakan diluar badan. Namun, yang menggunakan
menstrual cup hanya orang-orang tertentu saja.Orang miskin masih menggunkan
kain yang bisa dicuci sehingga bisa dipakai berulang kali, karena mereka tidak
sanggup membeli menstrual cup. Barulah pada perang dunia pertama, cikal bakal
disposable pads (pembalut sekarang ini) ditemukan. Pembalut wanita sekali pakai
yang pertama kali didistribusikan di dunia adalah produk dari Curads and
Hartmann̢۪s. Kotex adalah brand pertama untuk pembalut yang dilaunched di
Amerika pada tahun 1920.
Ide
untuk produk ini berawal dari para perawat yang memakai perban dari bubur kayu
untuk menyerap darah menstruasi. Bantalan jenis ini dianggap cukup murah untuk
dibuang setelah dipakai dan bahan bakunya gampang didapat.Seorang perawat
Perang Dunia pertama, ketika itu mereka menyadari bahwa pembalut yang mereka
gunakan untuk membalut luka tentara ternyata bisa mereka gunakan ketika haid. Lalu
pada tahun 1900-an, disposable pads dibuat.
Beberapa
pembuat pembalut wanita sekali pakai pertama adalah juga produsen perban
(pembalut wanita modern dapat digunakan untuk pertolongan pertama pada luka
jika tidak ada perban karena pembalut wanita kemampuan menyerapnya tinggi dan
steril). Inovasi pun terjadi. Pada tahun 1960-an, pembalut yang menggunakan
belt mulai digantikan dengan pembalut yang menggunakan lem.Lem tersebut
berfungsi untuk menahan pada bagian bawah celana dalam. Bahannya pun diganti,
yang awalnya memakai bahan wood fiber dan cotton fiber, hingga bahan-bahan
lainnya seperti jel.
Sampai
sekarang, inovasi pembalut wanita terus dilakukan, yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan wanita.
C.
Dampak
Negatif Penggunaan Pembalut
Bahaya
yang ditimbulkan dari penggunaan pembalut yang mengandung Dioxin, diantaranya
adalah :
1. Kemandulan
2. Keguguran
3. Prolase
Prolase adalah gejala rahim yang merosot sampai pada
batas vagina. Hal ini merupakan suatu gejala yang tak wajar. Bahkan ada yang
merosot terus antara kedua kakinya. Gejalanya; sukarnya untuk membuang air
seni, tidak dapat menahan air kencing, vagina mengeluarkan cairan, terasa sakit
pinggang belakang, merasakan seperti ada sesuatu yang senantiasa hendak keluar
dari liang vagina, dan gejala tersebut dapa lenyap apabila wanita tidur dengan
berbaring santai. Kondisi ini disebabkan karena melembeknya keadaaan otot-otot
yang menunjang rahim tersebut. Penyebabnya, biasanya terjadi kerusakan pada
waktu kelahiran (99% dari kaum wanita yang melahirkan bayi). Akan tetapi
pertambahan usia dan kegiatan yang berat juga dapat menunjang penyakit ini.
Gejalanya sering muncul setelah menopause, sebab otot-otot akan kehilangan
kekuatannya.
4. Retroversi
Pada kebanyakan kaum wanita mulai dari masa
pubertas, maka bagian ujung sebelah atas dari rahim mereka itu agak menjurus ke
atas dalam tubuhnya. Rahim akan menjurus kebelakang apabila kantong air seninya
terlentang sambil bersandar pada punggungnya. Akan tetapi, ± 10% kaum wanita
rahimnya mengalami retroversi (menjungkir ke arah belakang). Meskipun
penyebabnya adalah berbagai macam penyakit, namun hal ini akan membahayakan
apabila wanita dalam keadaan hamil, sebab rahim yang telah membesar itu dapat
gagal untuk menjurus ke atas ke arah perut. Akibatnya air seni dalam kantong
seni akan berhenti dan biasanya dokter menggunakan letak rahim yang keliru
hanya dengan meggunakan tangannya. Akan tetapi bila tidak dirawat akan
menimbulkan cystitis, bahkan bisa mengakibatkan keguguran. Retroversi juga
dapat terjadi setelah melahirkan anak, karena pada umumnya okter kurang sepaham
bahwa hal ini akan menyebabkan sakit pinggang dan sebagainya. Jika terlampaui
parah maka perlu diadakan pembedahan.
5. Fibroid
Fibroid merupakan gumpalan jaringan serat yang
tumbuh pada otot dinding rahim. Kadang berbentuk tunggal, dan kadang dalam
bentuk kelompok besar (sebesar biji kacang). Gangguan ini terjadi pada kurang
lebih 20% kaum wanita yang berusia diatas 30 tahun, terutama mereka yang
mandul, yang dari segi seksual kurang giat, dan kaum wanita yang baru
melahirkan anak pada usia yang terlampui kasip (terlambat). Penyebab penyakit
ini tidak diketahui tapi kemungkinannya bersifat hormonal. Gangguan yang berat
dan besar gumpalannya dapat menimbulkan rasa nyeri, pendarahan yang hebat dan
tidak teratur waktu datang haid, pembesaran rahim yang mengganggu jalan
kelancaran air kencing dan buang air besar, serta terjadinya kemandulan oleh
karena sering terjadinya keguguran. Gangguan ini dapat diatasi dengan
pembedahan yang bersifat ringan.
6. Polip
Polip adalah salah satu bentuk yang lainnya yag
merupakan gundukan di dalam rahim itu. Akan tetapi biasanya tidak begitu
berbahaya. Ia dapat berkembang dari jaringan lendir dan membentuk semacam
bentuk berumbai-rumbai. Perawatannya memerlukan kauterisasi listrik, yang
menghasilkan cairan liang vagina yang berwarna bening dan kental, selama 4
sampai 6 minggu sampai saatnya untuk sembuh sepenuhnya. Gangguan ini juga
terjadi pada wanita yang menggunakan IUD atau yang meminum pil KB. Sebenarnya,
gejala ini dapat hilang dengan sendirinya akan tetapi harus teratur melakukan
“pap test” untuk menelusuri gejala penyakit lain, seperti gejala kanker.
7. Endometriosis
Sel-sel endometriosis dapat tumbuh ditempat yang
salah, atau bagian lainnya dari pervis. Gejala yang nampak pada wanita yang
mandul, apabila mereka telah mencapai usia tiga puluhan. Pada waktu
mengeluarkan haid maka sel-sel ini berdarah sedikit dan retakan-retakan
tersebut membengkak, menyebabkan rasa sakit pada bawah perut, terutama sekali
sebelum atau pada masa penghujung haid, bahkan kadang-kadang terasa sakit pada
waktu sedang berlangsung persetubuhan.
8. Dilasidan
Kuretasi
Diletasi dan Kuretasi yang sering diistilahkan “D
& C” merupakan pembesaran pada mulut leher rahim dengan bantuan alat
dilator.
9. Erosipada
dinding Rahim
Sel-sel yang membentuk dinding leher rahim itu
kadang-kadang menjulur terus ke bawah sampai mereka memperlihatkan kawasan yang
berwarna merah pada bagian puncak dari vagina. Hal ini tidak memerlukan
perawatan kecuali kalau ia tetap berkelangsungan sampai lebih dari 6 bulan
setelah sebuah irisan vertikal dilakukan di bawah pusar.
10. Menopause
Wanita yang sudah tidak mengalami menstruasi lagi
dalam jarak waktu 12 bulan. Beberapa gejala yang biasa timbul adalah:
a) Pendarahan
Pendarahan
disini adalah pendarahan yang keluar dari vagina.Tidak seperti menstruasi yang
datangnya teratur, perdarahan yang terjadi pada wanita menopause tidak
teratur.Gejala ini terutama muncul pada saat permulaan menopause. Pendarahan
akan muncul beberapa kali dalam rentang beberapa bulan untuk kemudian berhenti
sama sekali. Karena munculnya pada masa awal menopause, gejala ini sering
disebut gejala peralihan.
b) Rasa
panas dan keringat malam
Rasa
panas sering dialami wanita yang memasuki masa menopause.Perasaan ini sering
dirasakan mulai dari wajah menyebar ke seluruh tubuh.Rasa panas ini sering
disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat.Perasaan ini sering
terjadi selama 30 detik sampai dengan beberapa menit.Meskipun penjelasan
tentang fenomena ini belum diketahui dengan pasti namun diduga terjadi akibat
dari fluktuasi hormon estrogen. Seperti diketahui, pada saat menopause, kadar
hormon estrogen dalam darah akan anjlok secara tajam sehingga berpengaruh
terhadap beberapa fungsi tubuh yang dikendalikan oleh hormon ini.Disamping rasa
panas dan kemerahan, penderitaan wanita yang sedang menopause juga ditambah
dengan keringatan di malam hari. Gejala ini tentu akan menganggu tidur yang
menyebabkan wanita yang mengalaminya akan selalu kurang tidur.
c) Gejala
pada vagina
Gejala
pada vagina muncul akibat dari perubahan yang terjadi pada lapisan dinding
vagina. Vagina menjadi kering dan kurang elastis akibat dari penurunan kadar
estrogen. Selain itu muncul pula rasa gatal pada vagina dan yang lebih parah
adalah rasa sakit saat berhubungan seksual.Perubahan pada vagina ini juga
mengakibatkan wanita menopause rentan terhadap infeksi vagina.
d) Gejala
perkemihan
Perubahan
yang terjadi pada lapisan vagina juga terjadi pada saluran urethra. Urethra
adalah saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh.
Saluran urethra juga akan mengering, menipis dan berkurang keelastisannya
akibat dari penurunan kadar estrogen. Perubahan ini akan menyebabkan wanita
menopause rentan terkena infeksi saluran kencing, selalu ingin kencing dan
ngompol.
e) Gejala
emosional dan kognitif
Wanita
yang akan memasuki masa menopause sering mengalami gejala emosional dan
kognitif yang bervariasi. Gejala ini antara lain, kelelahan mental, masalah
daya ingat, lekas marah, dan perubahan mood yang berlangsung cepat. Sangat
sulit untuk mengetahui gejala yang manakah yang dipengaruhi oleh perubahan
hormon.Perubahan emosional ini terkadang tidak disadari oleh wanita yang sedang
menopause sehingga perlu pendekatan khusus untuk masalah ini. Pendekatan ini
untuk meyakinkan wanita tersebut atas apa yang sedang diderita. Keringat dingin
yang muncul juga memberi kesan kelelahan fisik akibat dari kurang tidur.
f) Perubahan
fisik yang lain
Perubahan
fisik lainnya antara lain perubahan distribusi lemak tubuh yang mana pada wanita
menopause lemak akan menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur kulit,
kerutan kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat.
11. Kanker
Jenis-jenis
Kanker
1) Kanker
ovarium merupakan sebuah penyakit di mana ovarium yang dimiliki wanita memiliki
perkembangan sel-sel abnormal. Secara umum, kanker ovarium merupakan suatu
bentuk kanker yang menyerang ovarium. Kanker ini bisa berkembang sangat cepat,
bahkan, dari stadium awal hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam satu
tahun saja. Kanker ovarium merupakan suatu proses lebih lanjut dari suatu tumor
malignan di ovarium. Tumor malignan sendiri merupakan suatu bentuk perkembangan
sel-sel yang tidak terkontrol sehingga berpotensi menjadi kanker.
2) Kanker
kolon dan rektum adalah kanker yang menyerang usus besar dan rektum. Penyakit
ini adalah kanker peringkat 2 yang mematikan. Usus besar adalah bagian dari
sistem pencernaan. Sebagaimana kita ketahui sistem pencernaan dimulai dari
mulut, lalu kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus (duodenum, yeyunum,
ileum), usus besar (kolon), rektum dan berakhir di dubur. Usus besar terdiri
dari kolon dan rektum. Kolon atau usus besar adalah bagian usus sesudah usus
halus, terdiri dari kolon sebelah kanan (kolon asenden), kolon sebelah tengah
atas (kolon transversum) dan kolon sebelah kiri (kolon desenden). Setelah
kolon, barulah rektum yang merupakan saluran di atas dubur. Bagian kolon yang
berhubungan dengan usus halus disebut caecum, sedangkan bagian kolon yang
berhubungan dengan rektum disebut kolon sigmoid
3) Kanker
Nasofaring adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan
belakang langit-langit rongga mulut. Penyebab kanker nasofaring belum diketahui
dengan pasti. Kanker nasofaring juga dikaitkan dengan adanya virus epstein bar.
Kanker nasofaring banyak dijumpai pada orang-orang ras mongoloid, yaitu
penduduk Cina bagian selatan, Hong Kong, Thailand, Malaysia dan Indonesia juga
di daerah India. Ras kulit putih jarang ditemui terkena kanker jenis ini.
Selain itu kanker nasofaring juga merupakan jenis kanker yang diturunkan secara
genetik. Sampai saat ini belum jelas bagaimana mulai tumbuhnya kanker
nasofaring. Namun penyebaran kanker ini dapat berkembang ke bagian mata,
telinga, kelenjar leher, dan otak. Sebaiknya yang beresiko tinggi terkena
kanker nasofaring rajin memeriksakan diri ke dokter, terutama dokter THT.
Risiko tinggi ini biasanya dimiliki oleh laki-laki atau adanya keluarga yang
menderita kanker ini.
D.
Terancamnya
Kesehatan Wanita Akibat Pembalut yang Tidak Berkualitas
Setiap
wanita menggunakan 15.000 lembar pembalut seumur hidupnya, artinya setiap
wanita beresiko terkontaminasi 15.000 kali zat dioxin yang terdapat pada
pembalut biasa yang menggunakan bahan daur ulang.
Dari
hasil penelitian, bahan zat Dioxin dan serat Sintesis yang ada di pembalut
wanita dan produk yang mirip lainnya, beresiko tinggi terhadap kesehatan
wanita, termasuk resiko terhadap yang berhubungan dengan Cervical Cancer,
Endometriosis, Infertility, Ovarian Cancer, Breast cancer, Immune system deficiencies,
pelvic inflammatory disease, toxic shock syndrome dan lainnya.
Di
dunia, setiap 2 menit, seorang wanita meninggal akibat kanker serviks, di
Indonesia, setiap 1 jam (Ferlay J et al. Globocan 2002.IARC 2004). Sementara
ketidaktahuan para wanita akan ancaman kanker serviks juga turut membantu
banyaknya wanita yang meninggal akibat penyakit ini. Terdapat sebanyak 107
bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita biasa, kondisi
inilah yang membuat pembalut biasa menjadi sumber sarang pertumbuhan bakteri
merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2 jam saja. Bayangkan
banyaknya bakteri pada permukaan seluas pembalut, apalagi jika dipakai lebih
dari 2 jam. Seorang wanita dewasa terjangkit infeksi vagina. Rata-rata setiap
wanita memerlukan sedikitnya 3 – 6 hari dalam sebulan untuk perawatan infeksi
vagina. Jika seorang wanita mulai terjangkit infeksi vagina sejak usia 20
tahun, sedikitnya dibutuhkan 6 tahun dalam hidupnya hanya untuk proses
pengobatan dan perawatan infeksi vagina.
Hampir
semua wanita tidak pernah tahu tentang pembalut yang biasa mereka beli dan
pakai selama ini dan mereka tidak pernah curiga dan tidak pernah mencoba
merobek atau mengamati bahan pembalut yang biasa mereka pakai. Banyak wanita
suka membeli pembalut biasa yang ada dipasaran hanya memikirkan harga murah dan
cukup enak dipakai, tanpa mengetahui sedikit pun resiko kesehatan dari
pemakaian pembalut atau panty liner biasa.
Cara
pengecekan pembalut kurang berkualitas yaitu jika hancur dan airnya keruh,
berarti anda menggunakan produk yang kurang berkualitas dan banyak mengandung
pemutih.
1. Sobek
produk pembalut anda, ambil bagian inti di dalamnya.
2. Ambil
segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
3. Ambil
sebagian dari lembaran inti pembalut dan celupkan ke dalam air tersebut, aduk
dengan sumpit.
4. Lihat
perubahan warna air.
5. Lihat
apakah produk tersebut utuh atau hancur seperti pulp.
6. Dan
dari produk yang kurang berkualitas tersebutlah yang sering menyebabkan bagian
intim organ kewanitaan selalu mengalami banyak masalah, seperti keputihan,
gatal-gatal, iritasi, dll. Juga pemicu terjadinya kanker serviks / rahim.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi kebanyakan perempuan setelah masa pubertas
tidak banyak yang mengetahui tentang bahaya dari pembalut yang digunakan, dan
bahan-bahan atau zat-zat kimia yang berbahaya yang terkandung di dalam pembalut
yang dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya pada organ reproduksi dalam
jangka waktu yang lama.
B.
Saran
1.
Banyak-banyaklah
membaca buku yang mencakup tentang dunia kesehatan.
2.
Belajar
dan teruslah untuk selalu hidup sehat dan cerdas memilih.
DAFTAR PUSTAKA
http://notmisterjekyll.wordpress.com/2012/02/29/waspadai-pembalut-yang-berbahaya-bagi-wanita/
http://womenscancercenter.com/cancercosts/hr890.html
http://www.artikata.com/arti-358901-pembalut.html
Tag :
Kumpulan Makalah
0 Komentar untuk "MAKALAH BAHAYA PEMBALUT "